Skip to content
FEBINDO OFFICIAL WEBSITE
  • BERANDA
  • JASA LAYANAN
  • BERITA
  • KNOWLEDGE
  • KEMITRAAN
  • TENTANG FEBINDO
  • KONTAK KAMI
FEBINDO OFFICIAL WEBSITE
  • 1746705300.57
  • 1746786598.3
  • 1746949432.66
  • 1747029123.22
  • 1747109436.84
  • 1747190896.53
  • 1747839265.27
  • AGENDA
  • BERANDA
  • BERITA
  • ESG SEMINAR
  • GALERI
  • GYLS AWARD 2023 DUBAI
  • JASA LAYANAN
  • KEMITRAAN
  • KNOWLEDGE
  • KONTAK KAMI
  • SEMINAR
  • TENTANG FEBINDO
  • TRAINING
  • xtw183874fbd
  • xtw183875be9
  • xtw18387ae3a
  • xtw18387bc7e
  • xtw18387cc3b
  • xtw18387e01c
  • xtw18387feb8

Karbon Monoksida: Kenali Bahaya Dan Manfaatnya (2022)

/ Environmental, Social & Gevernance, Opini / By ESG Network

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa permasalahan utama dalam pencemaran lingkungan adalah polusi udara. 

Dilansir dari Betahita, sebagai silent killer, polusi udara dapat mengurangi kehidupan manusia di bumi rata-rata sebesar dua tahun. Beberapa kota di Indonesia dinilai memiliki kualitas udara yang buruk dan dapat memperpendek usia manusia hingga 6,4 tahun.

Ternyata, penyebab kematian karena polusi udara 3 kali lebih besar dibanding kematian yang disebabkan oleh penyakit AIDS, TBC, dan malaria. 

Salah satu penyebab polusi udara adalah gas pembuangan dari kendaraan bermotor. Tidak dapat dimungkiri, mayoritas masyarakat di Indonesia mobilitasnya menggunakan kendaraan bermotor. Alhasil, meningkatkan salah satu polutan di udara yaitu CO atau karbon monoksida.

Lantas, mengapa gas monoksida berbahaya? Seperti apa gangguan kesehatan apabila terpapar karbon Monoksida ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini!

Apa Itu Karbon Monoksida?

Unsur karbon monoksida.
Faktanya, gas karbonmonoksida tidak berbau dan bisa terhirup dengan gas lainnya.

Karbon monoksida atau gas monoksida adalah salah satu gas yang berasal dari pembuangan kendaraan bermotor. Gas monoksida tidak memiliki bau dan warna, tetapi sangat berbahaya jika terhirup oleh manusia dalam jumlah yang besar.

Karena gas CO tidak berbau, biasanya gas CO terhirup bersamaan dengan gas lainnya. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu di bawah -192°C. Di kota besar dengan lalu lintas yang padat menghasilkan gas CO yang tinggi dibanding di pedesaan. 

Penyebab Adanya Gas CO di Bumi

Gas monoksida disebabkan proses pembakaran kendaraan bermotor. Menurut BPS, pada tahun 2018-2020 jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 jumlah kendaraan bermotor di Indonesia adalah 126.508.776 dan pada tahun 2020 menjadi 136.137.451.

Selain dari pembakaran kendaraan bermotor, gas CO berasal dari pembakaran fosil minyak, batu bara, dan gas dalam jumlah besar. 

Selain itu, gas CO disebabkan oleh pemanas ruangan dengan bahan bakar minyak tanah, asap rokok, asap dari industri, pembakaran hutan, dan lainnya. 

Baca juga: 8 Jenis Polutan Berbahaya bagi Kesehatan Manusia, Debu juga Termasuk Loh!

Mengapa Gas Monoksida Berbahaya?

Karbon monoksida salah satunya berasal dari polusi kendaraan.
Polusi kendaraan adalah salah satu penyumbang gas karbon monoksida.

Gas monoksida yang berasal dari pembakaran sangat berbahaya dan berakibat fatal untuk kesehatan. Gas CO mengikat hemoglobin (Hb) sehingga menyebabkan karboksihemoglobin (COHb) pada darah.

Dalam mengikat hemoglobin, ikatan karbon monoksida  (CO) lebih kuat dibanding ikatan oksigen (O2). Ikatan CO lebih lama mengikat Hb dibanding O2 yang lebih mudah melepaskan dari Hb. Akibatnya ikatan hemoglobin dengan oksigen akan semakin sedikit. Jadi, paparan gas CO secara terus-menerus ternyata dapat memengaruhi kadar COHb pada darah. 

Gangguan Kesehatan Akibat Paparan Gas CO

Menghirup karbon monoksida dengan
Bahayanya, menghirup gas karbon dioksida dalam jangka waktu lama bisa memicu beberapa penyakit.

Menghirup gas CO dalam kurun waktu yang lama akan menimbulkan beberapa penyakit bahkan kematian. Apa saja penyakit yang timbul apabila kita terpapar gas CO?

1. Penyakit Jantung

Gas monoksida yang terhirup secara terus-menerus menyebabkan serangan jantung, jantung koroner, dan penyakit kardiovaskuler lainnya.

Menurut Wang Y dkk 2020, efek peningkatan kadar CO di dalam tubuh dapat meningkatkan Year of Life Lost (YLL). YLL adalah ukuran kematian dini pada masyarakat yang memperhitungkan antara frekuensi kematian dan usia terjadinya kematian. 

2. Penyakit Paru-paru

Paparan gas CO secara singkat dapat mengakibatkan penyakit bronkitis, terutama pada laki-laki usia lanjut. Orang dengan riwayat merokok menyebabkan gangguan pada fungsi paru sekitar 62% (Premana dan Griandhi 2017).

Sehingga paparan dari gas CO, meningkatkan terjadinya bronkitis dan Delayed Encephalopathy After Acute Carbon Monoxide Poisoning (DEACMP). 

3. Efek pada Ibu Hamil

Ibu hamil yang terpapar karbon monoksida rentan mengalami BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah). Menurut penelitian paparan asap rokok memiliki risiko 2,353 kali lebih besar mengakibatkan ibu hamil mengalami BBLR (Hasriyani dkk 2018). 

Sebagai perokok pasif tentunya sangat membahayakan ibu hamil, apalagi jika ibu hamil terpapar gas CO lebih dari 7 jam setiap harinya (Nur 2018). Gangguan lain pada ibu hamil yaitu kematian janin, komplikasi jangka pendek, gangguan perkembangan, dan lesi otak kronis. 

Paparan asap rokok lebih dari 3 jam setiap harinya dapat menyebabkan efek stunting pada balita (Humairoh dkk 2021). 

Menurut Nevers (2000), efek gas CO yang ada di dalam tubuh manusia dapat dilihat sebagai berikut:

% CO dalam Darah (dalam Bentuk COHb) Efek Bagi Tubuh
0,3-0,7 Gangguan psikologi seperti pada perokok
2,5-3,0 Gangguan dan kerusakan fungsi jantung: aliran darah, perubahan konsentrasi sel darah merah, dan tekanan darah 
4,0-6,0 Berkurangnya kesiagaan, penglihatan, penurunan energi untuk kerja maksimum
6,0-8,0  Terjadinya gejala seperti pada perokok, perokok memproduksi lebih banyak sel darah merah dari pada bukan perokok untuk mengimbanginya
10,0-20,0 Sakit kepala berlebihan, tidak bertenaga, lesu, potensi kerusakan pada janin, pembesaran sel darah pada kulit, dan penglihatan tidak normal
20,0-30,0  Ketidaknormalan keterampilan individu, mual, sakit kepala
30,0-40,0 Kelemahan otot, muntah, mual, pandangan mata gelap, mudah emosi, timbul sifat pemberontak, dan sakit kepala hebat
40,0-60,0 Pingsan, tertawa yang berlebihan, koma
60,0-70,0 Koma, berhentinya aktivitas jantung dan pernapasan, beberapa terjadi kematian
Lebih dari 70,0 Kematian
Tabel efek gas karbon monoksida bagi tubuh.

Keuntungan Karbon Monoksida

Walau dalam beberapa kondisi karbon monoksida dikategorikan sebagai polutan yang berbahaya, tetapi ia dapat menguntungkan apabila digunakan dalam takaran yang tepat. Gas ini dapat dimanfaatkan sebagai reduktor dalam pengolahan jenis logam, sebagai bahan bakar gas seperti gas kokas dan gas air, dan bahan baku pembuatan metanol.

Menurut penelitian Katsnelson (2019), gas CO mampu meredakan peradangan, mempertahankan jaringan yang stres, mencegah kematian sel, mengobati penyakit sepsis, mengobati penyakit sel sabit, mengobati komplikasi transplantasi organ, mengobati penyakit fibrosis paru, dan lainnya.

Salah Satu Upaya Penurunan Gas Monoksida

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi polusi karbon monoksida.
Perlu upaya untuk mengurangi emisi karbon monoksida agar tercipta lingkungan dan udara yang bersih.

Pembakaran tidak sempurna olah kendaraan bermotor, meningkatkan emisi gas CO. Oleh karena itu, perlu adanya modifikasi pada knalpot untuk mengurangi karbon monoksida yang terlepas. 

Penelitian oleh Maryanto dkk (2009), penambahan arang aktif, glasswool, air, atau bahan yang bersifat absorben dan adsorben mampu mengurangi kadar emisi gas CO yang terbuang. 

Baca juga: 6 Contoh Limbah B3 Industri yang Berbahaya untuk Lingkungan

Itulah penjelasan singkat mengenai karbon monoksida! Setelah membaca tulisan di atas, sebaiknya kita lebih aware dengan kondisi sekitar kita, agar terhindar dan dapat mengurangi dampak dari paparan gas monoksida.

View this post on Instagram

A post shared by lindungihutan.com (@lindungihutan)

FAQ

Apa yang dimaksud dengan karbon monoksida?

Karbon monoksida atau gas monoksida adalah salah satu gas yang berasal dari pembuangan kendaraan bermotor.

Sifat karbon monoksida?

Karbon monoksida tidak memiliki bau dan warna.

Referensi dan rujukan yang harus digunakan dalam tulisan ini adalah:

Buka

Betahita. 2021. Polusi Udara Penyebab 7 Juta Kematian Dini, WHO Perketat Pedoman. 27 September 2021. Diakses pada 1 Januari 2023. https://betahita.id/news/lipsus/6599/polusi-udara-penyebab-7-juta-kematian-dini-who-perketat-pedoman.html?v=1634277940#:~:text=Dijuluki%20sebagai%20silent%20killer%20oleh,tahun%2C%20berdasarkan%20riset%20AQLI%202020. 

Hasriyani H, Hadisaputro S, Budhi K, Setiawati M, Setyawan H. 2018. Berbagai Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Studi di Beberapa Puskesmas Kota Makassar). J Epidemiol Kesehat Komunitas. 3(2):91. https://doi.org/10.14710/jekk.v3i2.4027

Humairoh, Kadir A, Zubaidi. 2021. Tinggi Badan Dan Perilaku Merokok Orangtua Berpotensi Terjadinya Stunting Pada Balita. J Penelit Perawat Prof.1(1):61–70.

Katnelsen A. 2019. The Good Site of Carbon Monoxide. American Chemical Society. 5:1632-1635. https://pubs.acs.org/doi/pdf/10.1021/acscentsci.9b01015 

Maryanto D, Mulasari AS, Suryani D. 2009. Penurunan Kadar Emisi Gas Buang Karbon Monoksida (CO) Dengan Penambahan Arang Aktif Pada Kendaraan Bermotor di Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 3(3) : 198-204. https://www.researchgate.net/profile/Surahma-Asti-Mulasari/publication/266010426_PENURUNAN_KADAR_EMISI_GAS_BUANG_KARBON_MONOKSIDA_CO_DENGAN_PENAMBAHAN_ARANG_AKTIF_PADA_KENDARAAN_BERMOTOR_DI_YOGYAKARTA/links/59df1095aca27247d7a61020/PENURUNAN-KADAR-EMISI-GAS-BUANG-KARBON-MONOKSIDA-CO-DENGAN-PENAMBAHAN-ARANG-AKTIF-PADA-KENDARAAN-BERMOTOR-DI-YOGYAKARTA.pdf 

Nevers, N.D. 1995. Air Pollution Control Engineering. New York: Mcgraw-Hill, International Editions.

Nur F. 2018. Risiko Paparan Asap Rokok, Ketuban Pecah Dini dan Plasenta Ringan Terhadap BBLR di RSU Anutapura Palu. J Kesehat Tadulako. 4(3):73–8. 

Premana PMI, Griandhi IPA. 2017. Prevalensi Gangguan Fungsi Paru Akibat Paparan Asap Pada Pedagang Sate di Denpasar. E-Jurnal Med. 6(6):1–10. 

Rizaldi MA, Azizah R, Latif MT, Sulistyorini L, Salindra BP. 2022. Literature Review: Dampak Paparan Gas Karbon Monoksida Terhadap Kesehatan Masyarakat yang Rentan dan beresiko Tinggi. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 21(3) : 253-265.

Wang Y, Li J, Wang L, Lin Y, Zhou M, Yin P, et al. The impact of carbon monoxide on years of life lost and modified effect by individual- and city-level characteristics: Evidence from a nationwide time-series study in China. Ecotoxicol Environ Saf. 2021;210:111884. https://doi.org/10.1016/j.ecoenv.2020.111884

Tutup

Penulis: Ana Salsabila

Jalin Kerja Sama dengan LindungiHutan untuk Kelestarian Hutan

LindungiHutan merupakan wadah yang tepat untuk siapa saja yang ingin terlibat langsung untuk menghijaukan Indonesia. Kami telah dipercaya puluhan ribu pengguna, ratusan mitra bisnis dan puluhan penggerak kawasan konservasi.

.stk-1da82e6 .stk-button{background:#0c5f40 !important}Pelajari Lebih Lanjut tentang Kami

Source link

← Previous Post
Next Post →

Copyright © 2025 - www.febindo.org | FEBINDO OFFICIAL WEBSITE | Powered by FEBINDO