Rasio lancar adalah salah satu rasio profitabilitas yang paling mudah untuk dihitung karena datanya yang tersedia dengan jelas dalam laporan keuangan perusahaan. Namun, walaupun mudah untuk dihitung, bukan berarti rasio lancar adalah rasio profitabilitas terbaik yang dapat digunakan untuk menilai sebuah perusahaan. Simak penjelasan lengkap mengenai apa itu rasio lancar disini.
Pengertian Rasio Lancar
Rasio lancar (current ratio) adalah rasio likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya, atau utang yang wajib dibayar dalam waktu 1 tahun (Fernando, 2021). Rasio ini menunjukkan kesehatan keuangan sebuah perusahaan dan bagaimana perusahaan dapat menggunakan aktiva lancarnya untuk membayar utang-utangnya (CFI, n.d.).
Rumus Rasio Lancar
Rumus rasio lancar adalah:
Rasio Lancar = Aktiva (Aset) Lancar / Utang Lancar
Dengan aktiva lancar yang terdiri dari (Jurnal, n.d.):
- Kas & aktiva lancar setara kas
- Surat berharga
- Piutang dagang
- Piutang wesel
- Piutang pendapatan
- Beban dibayar di muka
- Perlengkapan
- Persediaan barang dagang
Dan utang lancar yang terdiri dari (Hariyanto, 2021; CFI, n.d.):
- Utang dagang
- Utang dividen
- Wesel bayar
- Biaya yang masih harus dibayar
- Pendapatan diterima di muka
Apabila sebuah perusahaan memiliki rasio lancar < 1, perusahaan tersebut tidak memiliki cukup aktiva untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sebaliknya, apabila sebuah perusahaan memiliki rasio lancar > 1, maka perusahaan tersebut memiliki kemampuan finansial untuk membayar kewajiban jangka pendeknya (Fernando, 2021).
Berapa Rasio Lancar yang Baik?
Rasio lancar yang baik dapat berbeda-beda untuk setiap industri, namun secara umum, rasio lancar antara 1.5 hingga 3 adalah rasio lancar yang baik. Jika sebuah perusahaan memiliki rasio lancar < 1, perusahaan tersebut tidak dapat membayar utangnya. Namun, jika perusahaan memiliki rasio lancar yang terlalu tinggi, hal tersebut dapat menjadi tanda bahwa perusahaan tidak dapat mengelola asetnya dengan baik (Kibet, 2021).
Cara Menganalisis Rasio Lancar
Rasio lancar dapat digunakan untuk memahami likuiditas sebuah perusahaan dan seberapa mudah perusahaan tersebut membayar utang jangka pendeknya. Apabila sebuah perusahaan memiliki rasio lancar = 4, perusahaan tersebut memiliki aktiva lancar 4 kali lipat lebih banyak dari utang jangka pendeknya. (My Accounting Course, n.d.)
Secara umum, semakin tinggi rasio lancar sebuah perusahaan, semakin baik pula kesehatan keuangannya. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki cukup aktiva lancar untuk membayar utang jangka pendeknya. Namun, perusahaan juga dapat memiliki rasio lancar yang tinggi walaupun keuangannya tidak sehat, seperti ketika persediaan barang dagangnya tidak banyak yang terjual atau pembelinya tidak membayar piutang dagangnya secara tepat waktu. Ada baiknya kamu juga memeriksa rasio lain, seperti perputaran persediaan. (Fernando, 2021)
Perbedaan Rasio Lancar dengan Rasio Likuiditas Lainnya
Dibandingkan rasio-rasio aktiva lainnya, seperti rasio kas dan rasio cepat, rasio lancar adalah rasio yang paling komprehensif dalam menilai aktiva. Berikut perbedaannya:
Rasio | Rumus | Penghitungan Aktiva |
Rasio Lancar | Aktiva Lancar / Utang Lancar | Seluruh aktiva lancar |
Rasio Cepat | (Aktiva Lancar – Persediaan) / Utang Lancar | Seluruh aktiva lancar KECUALI persediaan dan beban dibayar di muka |
Rasio Kas | Kas dan Setara Kas / Utang Lancar | Hanya kas dan setara kas saja |
Keunggulan Rasio Lancar
Terdapat 3 keunggulan rasio lancar dalam menganalisis profitabilitas sebuah perusahaan (Accountinguide, 2021):
- Penghitungannya mudah
Kamu hanya membutuhkan laporan keuangan, terutama neraca, perusahaan untuk menghitung rasio lancar. Tidak ada penghitungan kompleks yang dibutuhkan dalam menghitung rasio lancar, bahkan seringkali perusahaan sudah mengumpulkan aktiva lancar dan utang lancarnya dalam neraca—kamu tinggal membaginya saja. - Mudah untuk dianalisis
Jika rasio lancar < 1, perusahaan memiliki risiko tidak dapat membayar utang jangka pendeknya. Sebaliknya, jika rasio lancar > 1, perusahaan dapat dengan mudah membayar utang jangka pendeknya. - Mudah untuk dibandingkan
Kamu dapat dengan mudah membandingkan rasio lancar antar perusahaan atau antar periode untuk perusahaan yang sama karena popularitasnya yang tinggi.
Kelemahan Rasio Lancar
Terdapat 5 kelemahan rasio lancar dalam menganalisis profitabilitas sebuah perusahaan (Accountinguide, 2021; Fernando, 2021):
- Termasuk persediaan
Fungsi rasio lancar adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya dalam waktu 1 tahun, namun persediaan dapat membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menjadi kas. Mungkin saja beberapa jenis persediaan membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun untuk terjual dan menjadi kas. - Hanya mengukur profitabilitas perusahaan di satu waktu
Apabila bisnis sebuah perusahaan sangat bergantung terhadap musim/siklus, rasio lancar bukanlah rasio terbaik untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Hal ini dikarenakan rasio lancar hanya mengukur profitabilitas perusahaan di satu titik waktu saja (misalnya pada akhir tahun buku). - Sulit untuk dibandingkan dengan industri lain
Perbedaan industri dapat menjadi pembeda yang penting untuk komposisi aset, persediaan, atau piutang dagang perusahaan. Contohnya, industri retail besar (seperti supermarket) dapat memiliki utang dagang yang jauh lebih tinggi dibandingkan piutang dagangnya, sedangkan industri mesin berat dapat memiliki persediaan yang tinggi dibandingkan industri lainnya. - Mudah dimanipulasi
Perusahaan dapat memanipulasi rasio lancarnya dengan mudah, seperti dengan meningkatkan aktiva lancarnya atau membayar banyak dari utang jangka pendeknya sebelum akhir tahun buku. - Tidak dapat menjadi penentu utama
Dua perusahaan dapat memiliki rasio lancar yang sama walau penjabaran aktiva atau utangnya sangat berbeda. Kamu harus cermat dalam menilai perbedaan ini, bisa dengan menganalisis penjabaran aktiva/utang atau menggunakan rasio profitabilitas lain seperti rasio cepat dan rasio kas.
Ide Penelitian Mengenai Rasio Lancar
Dalam penelitian akuntansi, rasio lancar sering digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan karena penghitungannya yang mudah dan datanya yang tersedia secara publik.
Beberapa penelitian terdahulu mengenai rasio lancar menemukan bahwa:
- Secara parsial, rasio lancar tidak berpengaruh terhadap return on assets (ROA) secara signifikan. Namun, simultan dengan debt-to-equity ratio (D/E ratio), rasio lancar berpengaruh secara signifikan terhadap return on assets (ROA) (Solihin, 2019)
- Rasio lancar tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (firm value) (Husna & Satria, 2019)
- Rasio lancar berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan (Heikal et al., 2014)
Dikarenakan adanya perbedaan dalam penemuan (yang bisa jadi berkaitan dengan ruang lingkup regional atau tahun penelitian), salah satu penelitian yang dapat kamu lakukan adalah mereplika penelitian terdahulu menggunakan bukti terkini dari perusahaan publik Indonesia. Kamu juga dapat membuat penelitian sendiri apabila kamu memiliki ide yang kuat.
Rasio lancar dapat menjadi variabel dependen maupun independen dalam penelitian, dan kamu dapat menghubungkan rasio lancar dengan:
Masih bingung ingin meneliti tentang apa? Berikut adalah beberapa ide penelitian mengenai rasio lancar:
- Pengaruh rasio lancar terhadap harga saham perusahaan publik Indonesia sektor …
- Pengaruh rasio lancar dan return on equity terhadap harga saham perusahaan publik Indonesia sektor …
- Pengaruh karakteristik dewan direksi/komisaris terhadap rasio lancar
- Pengaruh rasio lancar terhadap net/gross profit margin
- … dan masih banyak lagi! Kamu dapat menganalisis penelitian terdahulu atau penelitian seniormu untuk mencari peluang penelitian mengenai rasio lancar.
Semua variabel ini tersedia di ESGI Dataset, lho! Kunjungi Katalog Data ESGI Dataset untuk mengetahui lebih lengkap mengenai variabel apa saja yang tersedia untuk diunduh.
Masih bingung bagaimana cara membeli datanya? Temukan langkah-langkahnya dalam artikel ini.
Mari #RisetTanpaRibet dengan ESGI Dataset!